Pernikahan di Indonesia menjadi suatu yang
sangat sakral dan di jaga. Namun beberapa tahun belakangan ini hal tersebut
tampaknya tidak berlangsung semestinya, perceraian yang dulunya dianggap tabu, kini
persentasenya meningkat hampir di setiap tahunnya. Ini dikarenakan berbagai permasalahan
yang ada, baik itu kesalahpahaman dalam rumah tangga, perselingkuhan, maupun
sampai pada kekerasan dalam rumah tangga. Hal ini tentu menjadi pertanyaan
besar bagi kita, bagaimana seharusnya pernikahan bisa dibangun dengan baik dan
berlangsung lama.
Ketika permasalahan interpersonal yang
terjadi dalam perkawinan dapat menimbulkan perasaan negative yang kuat dan
memiliki potensi untuk menggangu hubungan. Mungkin tidak mengherankan, jika
ditemukan bahwa kapasitas untuk mencari dan memberikan pemafaan adalah salah
satu faktor terpenting yang berkonstribusi pada panjangnya umur pernikahan dan
kepuasan pernikahan (Fenell, 1993)
Dalam sebuah penelitian ditemukan bahwa
kemarahan telah terbukti menurun setelah adanya intervensi pemafaan (misalnya,
Freedman dan Enright, 1996), dalam kasus rekonsiliasi pelanggaran. Temuan
tersebut menunjukkan bahwa pemaafan mungkin memiliki implikasi besar bagi hasil
relasional (Worthington & Wade, 1999) dan proses hubungan seperti resolusi
konflik.
Mendukung pandangan ini, bukti lain
menunjukkkan bahwa pengampunan berhubungan dengan kesejahteraan (well-being)
(misalnya, Fincham, 2000a; Fincham, Paleari, & Regalia, 2002;. McCullough,
Rachal, dkk, 1998).
Beberapa pernyataan teoritis (misalnya,
Enright & Coyle, 1998; Kaminer, Stein, Mbanga, & Zungu-Dirwayi, 2000;
Utara, 1998) membedakan pengampunan dari konstruksi seperti memaafkan (yang
menghilangkan pelanggaran) dan rekonsiliasi (yang mengembalikan hubungan dan
karena itu merupakan proses dyadic). Sehingga pemaafan sendiri dianggap
memberikan implikasi nyata pada resolusi konflik pernikahan baik itu dalam
hubungan pendek ataupun jangka panjang dalam sebuah interaksi.
Sumber : Fincham,
Frank D. 2004, Vol. 18, No. 1, 72–81. Forgiveness and Conflict Resolution in
Marriage. Journal of Family Psychology. the American Psychological
Association, Inc.
salam kenal untukmu...artikel yang sangat bagus sekali..^^ semoga menginspirasi...
BalasHapusian2212.wordpress.com
Hapus