ASSALAMUALAIKUM ...... SELAMAT DATANG DI

GORESAN GARIS LURUS



Cari Blog Ini

Kamis, 07 Maret 2013

Kepuasan dalam Pernikahan

a.      Pengertian Kepuasan Pernikahan
Kepuasan pernikahan adalah kondisi mental yang mencerminkan manfaat dan penghargaan terhadap pernikahan (Stone dan Shackelford, 2007). Sementara menurut Vembry (2012) kepuasan  pernikahan merupakan perasaan positif yang sifatnya subjektif, yang diperoleh pasangan yang menikah terhadap kehidupan pernikahannya, baik secara menyeluruh maupun terhadap aspek-aspek spesifik dari pernikahannya, juga komitmen yang dirasakan seseorang terhadap pernikahannya walaupun konflik stres dan perasaan kecewa.
Dengan kata lain, kepuasan pernikahan disebutkan sebagai pandangan subjektif dari pasangan terhadap kehidupan pernikahannya dilihat dari ia merasakan manfaat dan memberikan penghargaannya terhadap pernikahan tersebut.
b.      Kriteria Kepuasan Pernikahan
Fowers dan Olson (1993) menyebutkan ada 10 kriteria dalam membentuk kepuasan pernikahan, antara lain yaitu :
a.       Masalah Kepribadian
b.      Komunikasi
c.       Penyelesaian Konflik
d.      Manajemen Keuangan
e.       Kegiatan Hiburan
f.       Hubungan Seksual
g.      Anak-anak dan orang tua
h.      Keluarga dan Teman
i.        Peran kesamarataan, dan
j.        Orientasi Agama.
c.       Komponen Kepuasan Pernikahan
Stone dan Shackelford (2007) menyebutkan bahwa ada beberapa komponen dari kepuasan pernikahan antara lain yaitu :
a.       Kognitif
Kepuasan ditandai dengan bagaimana pasangan melakukan penilaian terhadap perilaku pasangannya. Pemahaman pasangan tentang interaksi khusus mereka pernikahan mempengaruhi interaksi masa depan dan bagaimana skema kognitif yang lebih luas mengatur dan membimbing fungsi pernikahan (Bradbury, Fincham, & Beach, 2000)
b.      Fisiologi
Secara fisiologis, disebutkan bahwa ada hubungan antara menikah dan memelihara kesejahteraan fisik. Kepuasan pernikahan ditandai dengan kesehatan fisik yang dirasakan oleh pasangan suami istri, misalnya sistem detak jantung (Shacheford, 2007) atau dalam penelitian lain tentang pengaruh pernikahan dan perubahan tekanan darah (Brown, Smith, & Ben jamin, 1998)
c.       Pola Interaksi
Pola interaksi antara pasangan dapat mempengaruhi seberapa puas mereka dengan pernikahan mereka. Pola interaksi sendiri bisa terlihat seperti salah satu pasangan mengkritik yang lain tentang perubahan, sedangkan pasangan lainnya melakukan konfrontasi dan diskusi.
d.      Dukungan sosial
Komponen lain dari kepuasan dalam pernikahan adalah tingkat dukungan sosial untuk masing-masing mitra dan untuk hubungan. Dukungan proses yang dipercaya berhubungan dengan fungsi perkawinan yang baik, serta dengan hasil yang sehat dalam keluarga. Pasangan yang memberikan dukungan sosial yang baik untuk pasangannya akan memberikan kontribusi untuk kepuasan pernikahan pasangannya.
e.       Kekerasan
Kekerasan fisik juga terkait erat dengan kepuasan pernikahan. Individu yang terlibat dalam hubungan fisik yang kasar lebih cenderung tidak puas dengan pernikahan mereka daripada individu tidak terlibat dalam hubungan yang kasar.

3 komentar:

  1. mohon maaf kak boleh tau referensinya? sangat membutuhkan, terimakasih kak..

    BalasHapus
  2. Salam kak, boleh tahu referensinya? Untuk tugas akhir saya.. Mohon bantuannya, terima kasih..

    BalasHapus