Tahun 1905, Binet mendapat tugas dari
pemerintah untuk melakukan tes pada anak-anak untuk mengetahui keterbelakangan
mental, ia kemudian berkerjasama dengan Simon dan menyiapkan skala Binet-Simon
yang pertama. Skala ini terdiri dari 30 masalah atau tes yang diatur dalam
urutan tingkat kesulitan yang makin tinggi. Tingkat kesulitan sendiri
ditentukan secara empiris dengan menyelenggarakan tes pada 50 anak normal
berusia 3-11 tahun dan pada sejumlah anak keterbelakangan mental dan orang
dewasa. Tes ini ini dirancang sehingga mencakup rentang fungsi-fungsi yang
luas, dengan penekanan khusus pada penilaian (judgement), pemahaman, dan
penalaran yang dianggap Binet sebagai komponen hakiki intelegensi.
Kemunculan skala kedua adalah pada tahun
1908, pada skala ini jumlah tes ditingkatkan menjadi 58 soal, sejumlah tes yang
tidak memuaskan pada skala terdahulu dihapuskan, dan semua tes dikelompokkan ke
dalam tingkatan umur atas dasar kinerja dari 300 anak normal, berusia antara 3
sampai 13 tahun. Tahun 1911 merupakan tahun ketiga revisi skala ini, namun
demikian dalam skala ini tidak dilakukan perubahan yang fundamental, tapi hanya
revisi kecil dan relakasi atas tes-tes khusus. Lebih banyak tes ditambahkan pd
level beberapa tahun dan skala ini diperluas sampai pada level orang dewasa.
Setelah kemunculan skala Binet-Simon dengan
tiga kali revisi, mulai dari tahun 1905,1908, dan 1911. Diantara berbagai
adaptasi dari skala ini, yang paling sering digunakan saat ini adalah skala
modifikasi Stanford-Binet. Tahun 1916, revisi pertama dilakukan oleh Terman dan
koleganya. Revisi dilakukan dengan menambah kecermatan skala secara psikometri. Dimana
Item tes disusun berdasarkan tingkat kesukaran
dan tingkat umur. Dalam tes inilah konsep IQ muncul dan digunakan untuk
pertama kalinya. Revisi kali ini terdiri
dari 90 Item, yang distandardisasi ulang dengan menggunakan sample 1000 anak
dan 400 orang dewasa. Revisi Stanford yang kedua muncul pada tahun 1937,
terdiri dari dua bentuk yang ekuivalen,
yaitu bentuk L & M terdiri dari 129 item.
Revisi ketiga, diterbitkan pada tahun 1960,
menyediakan satu bentuk tunggal (L-M) yang memuat soal-soal terbaik, dari hasil
revisi ditahun 1937. Berikutnya revisi keempat Stanford-Binet, merupakan edisi
yang disusun dengan baik dan menampilkan revisi yang paling ektensif. Dalam
revisi ini, skala SB-VI mencerminkan perkembangan yang bersifat menghalangi
dalam konseptualisasi teoritis fungsi-fungsi intelektual dan metodologi
penyusunan tes. Kontinuitas dengan edisi-edisi sebelumnya diusahakan dengan
mempertahankan banyak jenis soal dari bentuk-bentuk sebelumnya. Dan bahkan yang
lebih penting adalah mempertahankan prosedur tes adaptif, dimana masing-masing
individu hanya mengambil soal-soal yang kesulitannya sesuai untuk tingkat
kinerja yang ia tunjukkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar