Pemaafan
merupakan sebuah proses menghilangkan emosi negatif, kekecewaan atau motivasi
membalas dendam atas sebuah pelanggaran dan kemudian mau membangun kembali
hubungan (rekonsiliasi) ke kondisi awal sebelum terjadi pelanggaran.
Baumeister (1998) menyebutkan bahwa pemaafan sendiri dibedakan atas dua
dimensi :
1.
Dimensi Intrapersonal
Dimensi ini merupakan dimensi yang melibatkan emosi dan kognisi. Dimana suatu pemaafan akan disebut dalam proses intrapersonal
dicirikan sebagai berikut :
1.
Hanya melibatkan korban tanpa pelaku
2.
Melibatkan kemarahan
3.
Mempertahankan kebencian (misal dendam)
4.
Mengganti rasa sakit dengan pikiran positif
2.
Dimensi Interpersonal
Sedang dimensi Interpersonal merupakan dimensi yang melibatkan ruang
lingkup sosial. Proses pemaafan secara
interpersonal ini meliputi :
1.
Melibatkan korban dan
pelaku
2.
Tidak melibatkan dendam
atau meminta ganti rugi
3.
Siap untuk kembali memulai
hubungan
Tanda Tanya??
Ya, menjadi hal yang perlu kita tanyakan dan perlu
diteliti lebih lanjut. Selama ini orang-orang lebih cenderung berada pada
tahapan intrapersonal pemaafan, bukan pada Interpersonal. Artinya mereka sering
kali memaafkan dengan menekan atau mengganti perasaan negatif atau kecewa yang
mereka miliki atas sebuah pelanggaran. Ini sebenarnya baik, namun berbahaya
untuk hubungan lebih lanjut, seperti pernikahan atau lainnya. Karena dampaknya
bisa didapatkan dari luar dirinya.
Orang-orang yang memaafkan secara intrapersonal
akan memberi kesempatan bagi pelaku untuk mengulang kembali perbuatannya karena
tidak merasa bersalah atas kesalahannya. Atau pun pelaku akan dihantui rasa
bersalah, karena korban tidak mengungkapkan bahwa ia telah memaafkan pelaku.
Sehingga yang perlu diperhatikan adalah pemaafan yang sempurna adalah pemaafan
total tidak hanya berjalan secara intrapersonal tapi juga interpersonal,
sehingga setelah memaafkan secara intrapersonal seseorang mau kembali melakukan
rekonsiliasi dengan pelaku dan mengembalikan kondisi ke keaadaan sebelum
terjadinya pelanggaran dan hubungan bisa dipertahankan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar